Perbedaan Nasi Beras Merah vs Nasi Putih - Pilihan
makanan yang sehat dan bergizi adalah kunci untuk menjaga kesehatan tubuh kita.
Dalam konteks ini, nasi adalah salah satu makanan pokok yang sering dikonsumsi
di berbagai budaya di seluruh dunia. Namun, apakah Anda pernah bertanya-tanya
apakah ada perbedaan signifikan antara jenis nasi yang berbeda dan dampaknya
terhadap kesehatan kita? Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara
dua jenis nasi yang populer: nasi beras merah dan nasi putih. Nasi beras merah
telah lama diklaim sebagai pilihan yang lebih sehat daripada nasi putih
konvensional. Namun, apakah klaim ini didukung oleh bukti ilmiah yang kuat? Apa
yang membuat nasi beras merah berbeda dan apakah mengkonsumsinya benar-benar
memberikan manfaat kesehatan yang signifikan? Kami akan menggali lebih dalam
tentang kandungan gizi, serat, vitamin, dan mineral yang terkandung dalam kedua
jenis nasi ini. Selain itu, akan ada penjelasan mengenai dampak masing-masing
nasi terhadap aspek kesehatan, seperti pengaruhnya pada kadar gula darah, berat
badan, dan risiko penyakit tertentu. Dengan informasi yang lebih baik tentang
nasi beras merah dan nasi putih, Anda akan dapat membuat pilihan yang lebih
cerdas dan sesuai dengan kebutuhan kesehatan Anda. Mari kita jelajahi perbedaan
antara keduanya dan temukan jenis nasi yang lebih cocok untuk menjaga kesehatan
tubuh kita dengan optimal.
Nasi Beras Merah
Beras merah adalah beras yang belum digiling atau dikupas seluruhnya. Lapisan sekam
yang masih menutupi bulir beras mengandung serat dan nutrisi yang penting bagi
tubuh. Sedangkan nasi putih dikupas hingga tinggal bulirnya saja. Lalu tidak ada
serat yang tersisa dan kadar gula darah bisa naik. Karena itu, makan nasi merah
lebih sehat daripada nasi putih. Manfaat gizi dan kesehatan dari makan nasi merah
termasuk kandungan seratnya yang tinggi dan indeks glikemik yang rendah.
Berikut manfaat dan kandungan beras merah:
1. Tinggi Serat
Beras memberi Anda nutrisi seperti magnesium,
zat besi, serat, protein, dan niasin. Tapi hati-hati nasi jenis apa yang Anda makan.
Pilih nasi merah, nasi merah, atau nasi hitam daripada nasi putih yang
merupakan karbohidrat sederhana. Mereka lebih baik karena kandungan seratnya
yang tinggi dan karbohidrat kompleks yang lebih sehat.
2. Indeks Glikemik
Rendah Makanan berkarbohidrat kompleks seperti
beras merah memiliki indeks glikemik rendah, yang berguna untuk mengatur gula
darah dan memproduksi insulin. Ini juga memberikan energi untuk memaksimalkan
manfaat kesehatan.
3. Rasakan Kenyang Cepat
Nasi Merah Dimasak Dalam Nasi hanya mengandung
45 gram karbohidrat dan serat. Efek penuh dapat bertahan lebih lama. Kandungan
serat yang tinggi membantu menghilangkan timbunan lemak di usus besar dan juga meningkatkan
pencernaan.
4. Sumber Zat Besi yang Baik
Zat besi atau mangan membantu tubuh mendapatkan
energi dari makanan yang Anda makan. Mangan juga merupakan komponen penting
dari enzim dan antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari kerusakan akibat
radikal bebas yang biasanya terjadi selama produksi energi. Hal ini meningkatkan
daya tahan tubuh dan energi dapat digunakan lebih optimal.
5. Kaya Zinc
Mineral ini membantu mempercepat
penyembuhan luka dan menjaga sistem kekebalan tubuh berfungsi dengan baik. Zinc
juga kaya akan antioksidan yang melindungi tubuh dari radikal bebas yang
merusak sel dan jaringan.
6. Mengandung vitamin B-6
Satu porsi beras merah dapat memenuhi 23%
kebutuhan vitamin B6 harian Anda. Jumlah tersebut sebenarnya dibutuhkan oleh
tubuh untuk menjalankan fungsi organ tubuh. Vitamin ini membantu menyeimbangkan
pembentukan hormon serotonin (hormon pengatur suasana hati), sel darah merah,
dan produksi sel DNA.
7. Menurunkan Kolesterol
Beras merah mengandung minyak yang
membantu menurunkan kolesterol jahat. Oleh karena itu, disarankan untuk beralih
ke pola makan tinggi beras merah dan biji-bijian utuh untuk meningkatkan kadar
kolesterol baik.
Karakteristik Beras Merah :
Beras Merah sangat cocok ditanam di daerah
pegunungan pada ketinggian sekitar 700m dpl. Padi ini dapat dipanen setelah 5-6
bulan, dengan produksi 2-3 kwintal/ha. Warna merah beras merupakan warna merah
alami yang berasal dari antosianin, yaitu pigmen tumbuhan yang memberi warna
pada endosperma biji beras merah. Beberapa pengalaman secara empiris bahwa manfaat
beras merah antara lain mencegah kepikunan, stroke, kanker, dan penyakit jantung.
Beras merah mudah dicerna dan tidak menyebabkan kembung . Adanya senyawa lemak
nabati esensial dan serat pangan pada sekam beras merah mampu mengikat kolesterol
jahat/LDL dalam darah, sehingga senyawa lemak nabati esensial juga mengurangi
penyumbatan darah. Pembuluh yang menyebabkan stroke dan serangan jantung.Untuk memanfaatkan
manfaat beras merah secara andal dalam mencegah stroke dan serangan jantung. Manfaat
beras merah lainnya sebagai obat kanker adalah serat pada beras merah relatif lebih
mudah diserap dari permukaan usus sehingga dapat mengurangi beban usus.
Mekanisme ini mencegah sisa makanan bertahan terlalu lama di dalam tubuh, memberikan
racun pada sisa makanan, yang mungkin bersifat karsinogenik, tidak sempat diserap
oleh usus. Beras merah juga dapat mencegah penuaan karena kandungan asam folatnya
yang cukup tinggi. Kandungan asam folatnya adalah 14,30 gram per 100 gram bahan
nasi merah, bandingkan dengan asam folat 5,90 gram per 100 gram bahan nasi
putih.Asam folat pada beras merah juga dapat menurunkan kadar homosistein di
otak. Homocysteine adalah penyebab usia tua, penurunan kecerdasan dan daya
ingat, serta kehilangan daya ingat. Manfaat beras merah lainnya adalah daya cernanya
yang tinggi. Karena beras merah tidak menyebabkan perut kembung, maka sangat
cocok dikonsumsi oleh bayi/anak-anak dan lansia dalam bentuk bubur atau minuman
sereal.
Nutrisi yang terkandung dalam beras
merah adalah : Kulit ari beras merah banyak mengandung nutrisi penting bagi
tubuh karena kaya akan serat dan minyak nabati. Beras merah juga mengandung vitamin
E. Beras merah juga kaya akan vitamin B, termasuk B2, B3, B6. Kandungan asam
lemak esensial pada beras merah sangat tinggi yaitu 1170 gram per 100 gram
bahan baku, sedangkan pada beras putih hanya 0,205 gram per 100 gram bahan.
Nasi Beras
Putih
Nasi putih Beras mengandung banyak nutrisi, mulai dari mineral dan vitamin
hingga nutrisi penting seperti karbohidrat dan protein. Berikut nilai gizi
kandungan beras per porsi (186 gram): . Kalori: 242. Lemak: 0,4g Sodium: 0mg
Karbohidrat: 53,4g Serat: 0,6g Gula: 0g Protein: 4,4 g Selain itu beras putih
juga mengandung berbagai vitamin dan mineral yang bermanfaat, seperti: Vitamin
B kompleks, seperti vitamin B1, B2 dan B3. Zat Besi Mangan Magnesium. Kandungan
mineral beras putih dapat memenuhi lebih dari 30% kebutuhan harian, sedangkan
zat besi sekitar 15%. Makan nasi juga dapat meningkatkan asupan magnesium sebesar
14,9 mg.Ini dapat membantu Anda mencapai dosis harian yang direkomendasikan sebesar
420 mg magnesium. Dari segi kandungan serat, nasi putih bahkan kalah dengan beras
merah yang bisa mengandung 3 gram per porsi. Namun kandungan karbohidrat pada
nasi merah lebih rendah dibandingkan nasi putih, yaitu sekitar 49,6 gram per
porsi. Indeks glikemik nasi putih diperkirakan mencapai 73. Beras merah, di
sisi lain, diperkirakan memiliki indeks glikemik sekitar 68, yang setara dengan
Indeks Glikemik sedang. Manfaat Nasi Putih Bagi Tubuh Kalori
nasi putih yang dimasak sangat tinggi. Nasi tidak hanya tinggi karbohidrat, tetapi
juga mengandung lebih sedikit serat daripada teman-temannya seperti beras merah
atau beras merah.
Namun bukan berarti karma ini tidak berguna. Berikut manfaat
nasi putih bagi tubuh:
1. baik untuk penderita penyakit Celiac
Nasi putih merupakan salah satu makanan
yang tidak mengandung gluten. Nah, bagi penderita penyakit celiac yang tidak
bisa mengonsumsi makanan yang mengandung gluten, nasi bisa menjadi pilihan yang
tepat. Nasi putih tidak hanya dapat dikonsumsi dalam bentuk nasi, tetapi juga dapat
dibuat menjadi berbagai olahan seperti mie, bihun, tepung dan minuman. Oleh karena
itu, penderita penyakit ini tidak bosan makan nasi hanya dalam bentuk nasi.
2. Sumber Energi Yang Baik Untuk Tubuh
Sebagai sumber karbohidrat, nasi putih
bisa menjadi salah satu sumber energi paling hemat yang bisa Anda konsumsi. Oleh
karena itu, semakin banyak atlet yang memilih beras putih daripada beras merah
dan beras merah, karena makanan ini memberikan energi dalam waktu singkat.
3. Membantu Menjaga Kesehatan Tulang, Saraf,
dan Otot
Magnesium adalah mineral yang terdapat dalam
beras yang penting untuk menjaga fungsi tulang. Tubuh tidak hanya membutuhkan
magnesium untuk kelancaran fungsi saraf dan otot.
4. Baik untuk kesehatan usus
Beras mengandung serat makanan khusus
yang diubah tubuh menjadi asam lemak saat dimakan. Asam lemak ini dapat menjaga
kesehatan usus besar bahkan mengurangi resiko kanker usus besar.
Mengapa nasi putih sangat dihindari? Meskipun
nasi putih memiliki manfaat, namun dihindari oleh banyak pelaku diet dan penderita
diabetes. Apa alasannya?
1. Dianggap tinggi kalori
Kandungan kalori nasi putih dinilai
cukup tinggi dibandingkan dengan sumber karbohidrat lainnya. Semakin banyak
kalori yang dikandung suatu makanan, semakin besar risiko kalori tersebut
menumpuk di dalam tubuh dan menyebabkan kenaikan berat badan. Padahal, itu juga tergantung dari cara memasak dan bahan tambahan yang terkait.
Jika Anda tidak makan nasi tetapi tetap makan makanan berkalori tinggi lainnya,
usaha penurunan berat badan Anda mungkin akan sia-sia.
2. Memiliki indeks glikemik tinggi
Selain kalori pada nasi putih, penderita
diabetes juga menghindarinya. Ini karena nasi putih merupakan makanan indeks glikemik
yang relatif tinggi.Indeks glikemik adalah ukuran seberapa cepat tubuh kita dapat
mengubah karbohidrat menjadi gula, yang diserap ke dalam aliran darah. Semakin
tinggi indeks glikemik suatu makanan, semakin cepat gula darah naik. makanan dengan
indeks glikemik di bawah 55 dianggap sebagai makanan berkualitas rendah. Sebaliknya
yang mendapat skor 56-69 termasuk dalam kategori sedang dan yang mendapat skor 70-100
termasuk dalam kategori tinggi. Nasi putih memiliki indeks glikemik sekitar 73.Oleh
karena itu, konsumsinya tidak dianjurkan bagi penderita diabetes atau berisiko
tinggi terkena penyakit ini.
Setelah menjelajahi
perbedaan antara nasi beras merah dan nasi putih, serta dampaknya terhadap
kesehatan, kita dapat mencapai beberapa kesimpulan yang penting.
Pertama, nasi beras merah lebih unggul
dalam hal kandungan gizi dibandingkan nasi putih. Nasi beras merah mengandung
lebih banyak serat, vitamin, mineral, dan antioksidan. Konsumsi nasi beras
merah dapat membantu meningkatkan pencernaan, menjaga keseimbangan gula darah,
dan memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit, seperti penyakit
jantung dan diabetes.
Kedua, nasi putih memiliki indeks
glikemik yang lebih tinggi daripada nasi beras merah. Hal ini berarti nasi
putih dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat setelah dikonsumsi, yang
dapat berdampak negatif bagi individu dengan diabetes atau masalah toleransi
glukosa.
Namun, penting untuk diingat bahwa konsumsi nasi putih dalam jumlah
yang wajar tidak akan berbahaya bagi kesehatan, terutama jika dikombinasikan
dengan pola makan yang seimbang dan gaya hidup aktif. Setiap individu memiliki
kebutuhan gizi yang berbeda, dan pemilihan jenis nasi harus disesuaikan dengan
kebutuhan dan preferensi pribadi.
Akhirnya, penting untuk menekankan pentingnya
variasi dalam pola makan kita. Menggantikan sebagian nasi putih dengan nasi
beras merah atau bahkan mempertimbangkan sumber karbohidrat lain, seperti
quinoa, jagung, atau ubi jalar, dapat memberikan manfaat kesehatan yang lebih
luas. Dalam rangka menjaga kesehatan secara menyeluruh, penting untuk
memperhatikan seluruh pola makan dan gaya hidup yang sehat, termasuk konsumsi
nasi dengan bijak.
Konsultasikan dengan ahli gizi atau profesional kesehatan
untuk mendapatkan saran yang lebih terperinci sesuai dengan kebutuhan individu
Anda. Dengan memahami perbedaan antara nasi beras merah dan nasi putih, kita
dapat membuat keputusan yang lebih informan tentang jenis nasi yang lebih
sesuai dengan tujuan kesehatan kita. Yang terpenting, ingatlah bahwa kunci
untuk hidup sehat adalah menjaga pola makan yang seimbang dan gaya hidup aktif
secara keseluruhan.