Hujan di Sekretariat
Malam pekat dengan rindu yang masih melekat
Rindu ramainya rumah
karena perginya kalian tanpa kata
Di luar hujan
Banyak genangan karena guyuran
Gelap, sepi dan sunyi
Pikiran mulai tak terarah bagaikan mimpi
Untuk apa aku disini? Kata hati yang mulai risih
Seperti titik hitam di atas kertas putih
Tak ada apapun di setiap sisi
Tak ada tulisan seperti puisi
hampa tak ada isi
Selalu saja begitu
Mulut ingin bertanya sesuatu
Namun selalu saja bisu
Dimana kalian waktu itu?
Yang meneriakkan sumpah saat pertama berjumpa
Lalu menghilang entah kemana
Bagai hati yang telah mendua