Kopi dan Sebat

Puisi tetang kopi dan rokok

 Kopi dan Sebat

Di pagi yang sunyi, aroma menguar,

Dalam genggaman hangat, kopi menyala.

Bijinya yang tumbuh di bumi yang subur,

Seperti Sebat yang menjaga jiwa terjaga.


Kopi hitam pekat, penuh kenangan,

Seperti sebat yang menghela napas panjang.

Setetes cita rasa, mengalir di bibir,

Seperti sebat yang menenangkan pikiran.


Dalam setiap tegukan, kopi berbisik,

Rasanya yang pahit, menyentuh hati.

Seperti sebat yang sabar menunggu,

Kopi memulihkan semangat yang pudar.


Di dalam cangkir, cerita tercipta,

Seperti sebat yang memulai hari.

Kopi dan sebat, keduanya berpadu,

Menjadi teman setia dalam perjalanan panjang.


Kopi yang menyegarkan, seperti kata-kata bijak,

Sebat yang menghangatkan, seperti sentuhan lembut.

Keduanya saling melengkapi, membangkitkan semangat,

Seperti dua kekuatan yang tak tergantikan.


Di meja kafe, kisah-kisah berputar,

Seperti sebat yang ditemani kata-kata.

Kopi dan sebat, menyejukkan jiwa,

Menyatukan hati yang terpisah.


Pada senja yang redup, aroma masih terasa,

Dalam gelas yang kosong, kopi tertinggal.

Seperti sebat yang berakhir di ujung hari,

Kenangan tak akan hilang, dalam ingatan yang terukir.


Kopi dan sebat, simbol kehidupan,

Di antara derasnya rutinitas yang datang.

Mereka memberikan semangat dan kehangatan,

Sebagai sumber kekuatan yang tak pernah padam.


Biarlah kopi dan sebat selalu bersama,

Menyemangati langkah, mengiringi cerita.

Seperti dalam hidup, di setiap hembusan nafas,

Kopi dan sebat, selalu memberikan kehidupan yang indah.

LihatTutupKomentar